Geser DIkit Donggg

 
Hampir setiap hari, kecuali hari libur, saya selalu naik angkot, baik itu pas berangkat menuju stasiun ataupun pas  pulang setelah turun dari bis menuju ke rumah. saya naek kendaraan umum karena belum tertarik untuk menggunakan motor (karena alesan2 terenu) atau menggunakan mobil (karena belum kebeli dan belum ada niat untuk meng-kredit).

Ada dua hal yang sering membuat saya jengkel ketika naek angkot (tapi baru jengkel dalam hati doank, belum bisa diungkapkan dengan kata-kata). Bukan penuh sesaknya penumpang diangkot, karena saya berpikir kalo penuh, berarti rezeki buat di abang angkot semakin banyak. bukan juga karena si abang angkot lama ngetem-nya, karena kita juga harus memahami bahwa si abang angkot pun nggak mau rugi dengan membawa sedikit penumpang tapi bensin yang digunakan sama banyaknya. atau karena macet, karena mace bagi warga jakara dan sekitarnya udah merupakan hal yang biasa

Yang membuat saya kesel atau jengkel adalah sering melihat orang yang duduk di dekat pintu angkot, tepatnya di dekat pintu di kursi-4 (diangkot kan ada kursi 6 ada kursi 4, yang sering naik angkot pasti ngerti, yang ngga pernah naik angkot, nanya abang angkotnya aja kalo mau), padahal di dalam angkot masih banyak bangku kosong, dengan alasan supaya gampang turunnya atau "saya deket kok".

Kenapa saya jengkel ???? karena dengan dia duduk dekat pintu, dia menghalangi orang yang mau masuk ke dalam angkot tersebut, coba kalo dia masuk ke dalem, pasti orang yang baru naek, dengan mudahnya masuk kedalam angkot, tanpa terhalangi.

Yang kedua yang bikin saya jengkel ketika naek angkot adalah orang yang duduk didalam angkot seenaknya,  seolah-olah angkot ini mobil pribadinya yang dengan santainya dia duduk, bahkan sampai selonjoran. ketika angkot kosong, itu tidaklah begitu menjadi masalah, meskipun kesopanan tetap harus dijaga, yang membuat saya jengkel, ketika ada penumpang lain yang baru naik dan mencari tempat duduk, dia dengan cueknya, atau dengan  berpura-pura memainkan telepon genggamnya tidak memberi kesempatan penumpang yang baru naik itu untuk duduk,  padahal tempat yang dia duduki memakan tempa duduk orang lain. Bahkan yang lebih menjengkelkan, setelah si abang angkot mengingatkan pun dia tetap dengan posisi duduk yang nyeleneh itu.

Jadi teringat ayat Al Qur'an Surat Al Mujadalah ayat 11 :

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: ”Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan :”Berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui yang kamu kerjakan..

Mudah-mudahan kita bisa mengikuti ajaran Islam dengan Kaffah ( dalam seluruh aspek kehidupan kita, termasuk dari hal-hal kecil)

Wallahu a'lam